Kamis, 05 Agustus 2010

Perpaduan Ego Idealist dan Ego Realist

Agustinus Ch Dula – Gasa Maximus

Pasangan Calon Bupati, Agustinus Ch Dula dan calon wakil Bupati Gasa Maximus dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah kabupaten Manggarai Barat (Mabar) 3 juni lalu menang telak satu putaran. Pasangan yang didukung oleh parti PAN, Pelopor, PPDI, PKNU dan Demokrat ini meraih 31,15 persen dan mengangkangi pasangan lainnya. GustI bisa di bilang pasangan dinamis karena keduanya memiliki dorongan untuk berubah dan berorientasi kedepan. Keterbukaan pikiran yang dimiliki memudahkan keduannya untuk menerima ide ide baru. Keduanya suka berdialog dengan banyak orang.

Pandangan tentang kesetaraan manusia mengarahkan mereka untuk menghargai setiap orang dari berbagai kalangan. Dula yang progresif akan banyak menampung masukan dari berbagai pihak. Jika masukan itu dinilai baik, maka ia akan memakainya untuk melakukan perubahan. Maxi menghitung cermat setiap langka yang akan diambil. Dula yang idealistik akan diimbangkan dengan Maxi yang realistik.

Dari sifat mereka yang mementingkan intelektualitas dan ilmu pengetahuan, dapat di duga adanya kemungkinan bahwa langka langka yang akan diambil pasangan Dula dan Maxi adalah langka yang didasarkan pada penalaran dan argumentasi yang logis. Keduanya terbiasa mengunakan penalaran yang didasari oleh logika ilmiah. Perpaduan ini memungkinkan mereka untuk mengeluarkan program program yang berorientasi pada sebuah perubahan yang rasional yang tentu saja signifikan pengaruhnya pada kemajuan Kabupaten Manggarai Barat.

Kemampuan Maxi, memanfaatkan kesempatan untuk perbaikan mendapatkan pancingan dari kecentrungan Dula untuk menerima banyak ide. Maxi dapat menemukan banyak ide yang prospekti, relistik, dan menguntungkan. Maxi dapat berperan sebagai esekutif yang menyeimbangkan tuntutan tuntutan ideal dalam diri Dula agar lebih realistis untuk dijalankan.

Internalisasi nilai nilai agama, moral dan itelektual dalam diri Dula berperan besar membentuk dirinya cerdrung ingin mencapai yang ideal dan mengabaikan hal hal realistik yang menurutnya tidak mulia. Pengalaman Maxi selama menjadi pempimpun di beberapa dinas membuatnya lebih rasional melihat persoalan. Perpaduan kedua dapat menghindarkan mereka dari sifat mengawang awang dan sisi lain juga menjaga agar tindakan yang diambil tidak terlalu prakmatis serta tidak melulu berorientasi pada yang sekarang dan di depan mata. Pasangan ini akan cendrung memiliki orientasi ke depan sambil tetap menapak kaki ke Bumi, sehingga kemajuan dan perbaikan dapat berlangsung secara seimbang.

Pola penalaran Dula yang sistimatis dan kompleksitas pikiran yang tinggi mengarahkan Dula untuk selalu mempertimbangkan banyak hal dan terus menerus mau menerima masukan dari banyak orang. Kecendrungan ini menjamin lahirnya sebuah keputusan yang efektif dan memuaskan banyak pihak, tetapi tidak efisien karena membutukan waktu lama dan kecendrungan lambat dalam menghasilkan tindakan konkrit. Untuk mengatasi ini, sebenarnya Dula memiliki banyak perbendaharaan pengetahuan tentang program konkrit. Maxi cendrung realistik dan cepat mengambil keputusan dan kecendrungan ini dapat melengkapi kelemahan Dula. Ia mampu membantu Dula untuk membuat keputusan Realistik yang sesuai dengan tuntuan masyarakat Mabar. Jika dua kecendrungan ini dipadukan dan dikelola dengan baik, maka hasil pengambilan keputusan mereka efisien.

Kebutuhan aviliasi yang tinggi pada diri Dula akan mengarakan diriya untuk mau mendengar orang lain. Dula Bupati Mabar ke II, akan disenangi banyak orang dan mampu membina relasi dengan banyak pihak termasuk pihak di luar pemerintahan. Namun, kecendrungan ini bisa menjadi kelemahan buatnya sebab akan mengarahkan pada kepemimpinan yang tidak efisien. Karena dengan demikian akan banyak orang terlibat dalam pemerintahan Dula, tanpa kontrol yang cukup kuat. Maxi yang memiliki kebutuhan prestasi tinggi dapat membantu Dula untuk membuat rambu rambu yang menjaga konsistensi arah dan laju pemerintahan. Perpaduan yang baik dari kebutuhan aviliasi yang tinggi pada Dula dan kebutuhan prestasi Maxi, dapat menghasilkan pemerintahan yang efisien dengan arah yang jelas dan melaju cepat.

Koalisi dengan banyak pihak sangat mungkin dilakukan oleh Dula dan Maxi. Dula yang cendrung senang bekerjasama dan menyenangkan orang lain akan membuka kesempatan pada semua pihak untuk terlibat. Sementara Maxi cendrung melakukan koalisi dengan pertimbangan efiensi dan kemudahan pencapaian hasil yang lebih baik. Persoalannya mereka berdua bukan orang yang memiliki kontrol yang kuat.

Untuk menutupi kekurangan pemerintahan pasangan Dula- Maxi dibutukan komposisi kabinet yang terdiri dari orang orang tegas, namun loyal dan memiliki pemikiran sejalan dengan mereka berdua. Orang orang yang dapat membantu Dula dan Maxi untuk menetapkan secara tegas arah kebijakan dan menjaga laju pemerintahan yang stabil dan cepat. Dula dan Maxi perlu menentukan sejak awal batasan batasan kebijakan mereka. Pelaksanaan kebijakan itu dilapangan diserahkan pada mereka yang memiliki ketegasan dan loyalitas tinggi agar dapat terjamin jalannya sampai mencapi tujuan.

Perpaduan Dula dan Maxi memiliki banyak kekuatan, disamping kelemahannya, jika dikelola dengan baik dan dilengkapi oleh kabinet yang terdiri dari orang orang tegas, berkemampuan, loyal dan berorientasi pada perbaikan kesejahteraan rakyat akan menghasilkan pemerintahan yang efisien. Seperti gambaran pada pribadi yang sehat, Dula yang menjadi ego ideal yang mengikuti tuntutan tuntutan ideal semetara Maxi menyusaikan diri secara realistik dengan desakan kaadaan dan kebutuhan rakyat. Perpaduan optimal keduanya yang disertai dengan program yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan rakyat, dalam pelaksanaannya sangat membantu Mabar menjadi sebuah kabupaten yang sejahtera.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar